Jakarta - Siapa tak suka mie? Mie atau bakmi kini jadi makanan favorit banyak orang. Bahkan mie ayam gerobakan jadi salah satu makanan khas Indonesia yang merakyat.
Tak kalah dengan restoran, mie ayam yang disajikan di gerobakan atau warung-warung sederhana mampu menarik perhatian banyak orang. Rasanya yang lezat dan harga yang terjangkau menjadi alasan dibalik kecintaan orang-orang pada mie ayam.
Namun, tahukah kamu bagaimana asal-usul mie ayam berawal? Dilansir dari beberapa sumber, Mie ayam dikenal sebagai hidangan berbahan dasar mie yang diadaptasi dari China. Di China makanan sejenis mie ayam dikenal dengan sebutan bakmi. Bakmi di China disajikan dengan potongan daging babi.
Kepopuleran bakmi kemudian masuk ke Indonesia. Karena mayoritas orang Indonesia muslim, maka daging babi yang digunakan sebagai topping bakmi diganti menggunakan potongan daging ayam. Sejak itulah bakmi lebih sering dikenal dengan sebutan mie ayam.
Keberadaan mie ayam di Indonesia menjadi populer, apalagi melihat menjamurnya pedagang-pedagang mie ayam gerobakan atau warung- warung sederhana di berbagai sudut jalanan. Saking banyaknya, para penjual mie ayam berkumpul membentuk sebuah perhimpunan yang bernama Paguyuban Mie Ayam Tunggalrasa.
Sekiranya sudah ribuan penjual mie ayam yang tergabung dalam paguyuban tersebut. Tak hanya sebuah perkumpulan, paguyuban mie ayam juga telah membuat aktivitas-aktivitas sejenis festival seperti festival mie ayam.
Tak hanya itu, kepopuleran mie ayam juga ditandai dengan banyaknya inovasi yang dilakukan dalam penyajian mie ayam. Misalnya seperti topping, kini mie ayam banyak menggunakan aneka topping pelengkap seperti pangsit goreng, pangsit rebus, ceker, bakso, jamur dan lain sebagainya.
Selain itu pada mienya juga dibuat dengan berbagai warna. Mulai dari hijau, merah, biru dan hitam yang membuat penampilan mie ayam menjadi lebih menarik. Warna-warna tersebut didapatkan dari sayuran dan buah-buahan sehingga aman untuk dikonsumsi. Ada yang tak kalah menarik lagi, kini mie ayam tidak hanya dihidangkan dalam mangkuk beling, tetapi juga dalam mangkuk yang terbuat dari pangsit goreng.
Inovasi tersebut mampu menarik perhatian calon pembeli. Buktinya banyak orang yang memilih mie ayam sebagai makanan harian hingga menjadi gaya hidup. Itu karena keberadaannya yang mudah ditemui, rasanya yang lezat dan cocok di lidah dan harganya yang murah meriah. Bahkan ada sosok yang merupakan pengagum mie ayam. Menariknya sosok tersebut sudah pernah mencicipi aneka mie ayam mulai dari restoran hingga warung gerobakan sederhana.
Apalagi banyak warung gerobakan mie ayam yang sudah terkenal legendaris di daerahnya seperti mie Mie Ayam Eddy, Mie Gondangdia, Mie Gang Kerinci di Jakarta. Kemudian ada Mie Ayam Bu Tumini, Mie Ayam Sendowo di Yogyakarta, dan lainnya yang legendaris di Bogor, Malang, dan Bandung.
Diantara warung gerobakan mie ayam tersebut bahkan ada yang menjadi langganan para tokoh penting mulai dari selebriti hingga pejabat tinggi. Meskipun dari kalangan atas mereka tanpa malu menjajah warung mie ayam yang terkesan sederhana ini.
Di ulasan khusus kali ini, membahas lebih dalam lagi serba-serbi tentang kuliner mie ayam khas Indonesia yang disajikan dalam warung gerobakan sederhana. Seperti rekomendasi tempat makan mie ayam di berbagai daerah, paguyuban yang menghimpun penjual mie ayam, tips cara makan dan tips sehat makan mie ayam.
Selain itu kami juga akan memberikan informasi mengenai hal kecil yang mungkin belum diketahui banyak orang, seperti kenapa gerobak mie ayam kebanyakan warna biru? Kenapa mie ayam selalu dijual berbarengan dengan bakso dan lain sebagainya.
Post a Comment