Jakarta - Tahun 2019 adalah kali kedua UniPin Southeast Asia Cyber Arena (SEACA) 2019 menggelar turnamen berskala internasional. Hadiah yang digelontorkan pun tak main-main, total Rp 2,4 miliar yang naik dibanding sebelumnya Rp 1,3 miliar.
Permainan yang ditandingkan di SEACA 2019 adalah Free Fire, DOTA 2, serta PUBG (Player's Unknown Battlegrounds) Mobile. Turnamen ini menjaring 10 ribu tim, hingga 464 peserta yang terbagi menjadi 66 tim berhasil melewati kualifikasi dan akan saling bersaing di babak Grand Final.
"Perkembangan eSport secara global sangat pesat, di Tanah Air juga menunjukkan tren positif. eSport bukan untuk hura-hura, eSport itu mendorong ekonomi. Dengan banyak turnamen, UKM dan culinary bisa mendapatkan manfaat turnamen yang selalu dilakukan," jelas Ashadi Ang, CEO dan Co-Founder UniPin, di Grand Final SEACA 2019, Jumat (8/11/2019).
Ia menjelaskan turnamen eSport juga bisa membuka jalan di ranah pariwisata, contohnya di SEACA yang menyaring 44 finalis dari berbagai negara. Selain itu menciptakan lapangan pekerjaan seperti misalnya observer, broadcaster, dan banyak esportpreneur.
"eSport banyak sekali menciptakan lapangan pekerjaan Youtuber, Cosplayers, dan Pro Gamer. UniPin sebagai pelopor ekosistem gaming dan industri eSport kami turut mendorong melalui platform yang kami miliki SEACA."
SEACA disebutnya adalah gerbang bagi gamer dari amatir menjadi profesional dan dari profesional menjadi lebih profesional di tahap internasional.
"Ayo kalau kalian punya potensi, siapapun di tanah air, kami datangkan, kami akomodasi. Kami punya tekad mencari bibit unggul untuk mengharumkan nama bangsa," cetus dia.
Tertarik untuk ikut SEACA? Untuk turnamen SEACA minimum umur adalah mereka yang memiliki usia di atas 17 tahun. Siapkan dirimu tahun depan ya!
Post a Comment