Jakarta - Mengonsumsi makanan cepat saji dikaitkan dengan banyak risiko kesehatan. Yang terbaru peneliti sebut bisa merusak sperma pria.
Jika Anda seorang pria dengan berat badan berlebih dan menyukai makanan cepat saji seperti burger, ternyata hal ini dapat mempengaruhi penurunan kadar testosteron. Pada akhirnya kemampuan sperma dalam membuahi sel telur akan berkurang. Hal ini diungkap dalam sebuah penelitian.
Penelitian di Unversitas Adelaide, Australia ini menjelaskan kebiasaan mengonsumsi makanan cepat saji yang sudah pasti terpapar lemak tinggi, dapat menyebabkan penuruan testosteron dalam darah pria sebanyak 25%. Penurunan ini terjadi pada pria yang memiliki bobot berlebih setelah satu jam makan.
Penelitian yang dilakukan bersama oleh University of Flinders dan UniSA ini juga menemukan kondisi testosteron menurun tersebut berlangsung selama 4 jam. Namun, tidak ada hubungan terkait makanan cepat saji yang dimakan oleh pria kurus. Kadar testosteron mereka tidak menurun.
Para peneliti mengatakan penemuan ini harus menjadi patokan bagi pria yang memiliki kelebihan berat badan dan ingin punya anak. Dengan adanya penelitian ini, terlihat semakin jelas ada hubungan antara obesitas dengan penurunan kesuburan.
Makanan cepat saji yang digunakan dalam tes ini adalah makanan utama yang dibeli dari salah satu restoran cepat saji yang populer dan mengandung 51 gram lemak. Sementara lemak yang dikonsumsi dalam makanan mengurangi kadar testosteron itu tidak berdampak ketika diberikan secara intravena.
Profesor Kelton Tremellen seorang Profesor dari University of Flinders mengatakan, "Menyuntikkan lemak ke banyak orang tidak berpengaruh pada testosteron. Jadi itu bukan lemak sendiri, itu adalah bagian dari lemak melalui usus yang melakukannya."
Post a Comment