Jakarta - Pendiri dan CEO Facebook, Mark Zuckerberg, melayangkan kritik tajam kepada TikTok. TikTok yang belakangan disebut-sebut mengancam Facebook ini menurut Zuck gemar menyensor video bertema protes politik.
"Di saat layanan kami seperti WhatsApp
digunakan oleh pendemo dan aktivis di manapun karena enkripsi yang kuat
dan perlindungan privasi, TikTok, aplikasi China yang tumbuh cepat di
seluruh dunia, menyebutkan bahwa protes itu disensor, bahkan di Amerika
Serikat," sebut Zuck.
Dikutip dari CNBC, TikTok saat ini sedang
meledak di Amerika Serikat di kalangan pengguna usia muda dan Facebook
sepertinya gerah. Apalagi mereka baru saja membuka kantor di dekat
markas besar Facebook.
Di sisi lain, TikTok memang dikritik karena diduga menyaring konten,
khususnya atas permintaan Beijing. Video soal aksi demo di Hong Kong
misalnya, kabarnya mereka hapus. Tapi TikTok membantahnya.
"Pemerintah
China tidak meminta TikTok menyensor konten dan tidak punya juridiksi
karena TikTok tidak beroperasi di sana. Untuk lebih jelas, kami tidak
menghapus video berdasarkan konten protes Hong Kong," sebut pihak
TikTok.
TikTok memang tidak beroperasi di China, tapi punya aplikasi identik
bernama Douyin. Menurut pengamat, Douyin terkena sensor ketat di Negeri
Tirai Bambu.
Sebelumnya, senator Marco Rubio heran dengan
sedikitnya video aksi Hong Kong di TikTok. Ia pun cemas TikTok tunduk
pada pemerintah China.
"Aplikasi ini semakin dipakai untuk
menyensor konten dan membungkam diskusi terbuka dalam topik yang
dianggap sensitif oleh Pemerintah China dan Partai Komunis," sebutnya.
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Post a Comment