Jakarta - Sejak merilis Poco F1 pada Agustus 2018, Xiaomi tak jua merilis penerusnya. Lantaran itu pula analis IDC India berkeyakinan Xiaomi mematikan Pocophone, benarkah demikian?
Country Director Xiaomi Indonesia yang sekaligus Head of Pocophone Alvin Tse akhirnya mau blak-blakan. Dia menyadari banyak orang bertanya-tanya, terutama pecinta Pocophone, bagaimana nasib sub-brand Xiaomi itu.
"Kalau kamu melihat media sosial saya, banyak yang menanyakan soal Pocophone. Saya membalasnya Pocophone masih ada dan beroperasi," terang Alvin saat ditemui di Jakarta.
Pria lulusan Stanford University ini mengungkap Pocophone memang baru ditinggalkan salah satu co-founder, yakni Jai Mani. Tapi bukan itu yang membuat Pocophone tidak merilis-rilis produk baru.
Menurutnya Pocophone merupakan brand yang unik, kehadirannya untuk mengisi celah antara Redmi dan ponsel mahal Xiaomi. Tapi mereka tidak ingin seperti kebanyakan brand lain yang rutin merilis seri terbaru dengan rentang waktu berdekatan.
Menurutnya Pocophone merupakan brand yang unik, kehadirannya untuk mengisi celah antara Redmi dan ponsel mahal Xiaomi. Tapi mereka tidak ingin seperti kebanyakan brand lain yang rutin merilis seri terbaru dengan rentang waktu berdekatan.
Dan Pocophone ingin fokus pada satu hal. Dicontohkan pada 2018 silam, mereka ingin menghadirkan ponsel yang menitikberatkan pada performa. Maka lahirnya Poco F1 di 2018 yang menggunakan body plastik, tapi ditenagai Snapdragon 845 yang merupakan chipset paling ngebut saat itu.
"Sampai sekarang Poco F1 banyak yang menggunakan dan menyukainya," kata Alvin.
Karena prinsip itu pula yang kemudian membuat Pocophone tidak menelurkan penerus Poco F1. Padahal banyak yang menanti kehadirannya.
"Sampai sekarang Poco F1 banyak yang menggunakan dan menyukainya," kata Alvin.
Karena prinsip itu pula yang kemudian membuat Pocophone tidak menelurkan penerus Poco F1. Padahal banyak yang menanti kehadirannya.
"Kami masih memikirkan keunggulan unik apa yang akan diberikan. Pastilah kalau masih pakai bodi plastik di tahun 2019 sangat aneh," ujar Alvin.
"Jadi kami berpikir keras bagaimana membuat produk yang masuk akal untuk pasar saat ini, tapi masih memiliki hal yang berbeda dari lainnya. Jadi hingga kami menemukan kombinasi tersebut kami tidak terburu-buru merilis suksesor, tapi kami tetap memikirikannya," tandasnya.
"Jadi kami berpikir keras bagaimana membuat produk yang masuk akal untuk pasar saat ini, tapi masih memiliki hal yang berbeda dari lainnya. Jadi hingga kami menemukan kombinasi tersebut kami tidak terburu-buru merilis suksesor, tapi kami tetap memikirikannya," tandasnya.
Post a Comment