Kisah Stadion Ottmar Hitzfeld dan 1.000 Bola yang Lenyap

 

Jakarta - Pernah dengar Ottmar Hitzfeld Stadium? Jika belum, itu adalah salah satu stadion dengan lokasi tertinggi dan paling terpencil di Eropa. Berikut kisahnya.

Stadion Ottmar Hitzfeld terletak di desa Gspon, yang berlokasi di pegunungan Alpen. Lapangannya berada di ketinggian 2.000 meter di atas permukaan laut(mdpl), di kelilingi puncak-puncak gunung yang menjulang.

Berada di kawasan pegunungan dan dekat dengan resort Zermatt, stadion Ottmar Hitzfeld punya pemandangan yang menawan. Jajaran gunung dan puncaknya, hijau hutan yang menyegarkan, sampai gletser.

 "Inilah tempat terindah untuk bermain sepakbola," kata Diego Abgottspon, mantan bek FC Gspon yang bermarkas di stadion Ottmar Hitzfeld.

Tapi keindahan itu cuma bisa dinikmati dengan perjuangan. Gspon tak bisa diakses lewat jalur darat. Untuk menuju ke sana harus menaiki dua kereta gantung.

Karena terletak di ketinggian 2.000 mdpl, bermain sepakbola di sini juga tak mudah. Kadar oksigen lebih tipis, tapi itu memberikan keuntungan tersendiri untuk tim tuan rumah.



"Kami terbiasa dengan itu. Untuk lawan ya lebih berat. Kalau kami ketinggalan 5-0 saat turun minum, kami tahu kalau kami bisa bangkit dan menang. Kami tim yang sangat kuat di kandang," kata Abgottspon, yang dulu bermain sembari menjadi instruktur ski lalu beralih jadi pedagang seperti dikutip BBC.

FC Gspon sendiri adalah tim amatir yang bermain di Liga Gunung Swiss. Mereka mengklaim markas mereka sebagai stadion dengan letak tertinggi di Eropa.

Lapangan sintetis dipasang pada 2009 silam, 35 tahun setelah klub berdiri, dengan luas yang lebih kecil dari ukuran standar untuk pertandingan kompetitif. Sebab mencari area yang datar saja susah bukan main.

Salah satu sisi lapangan berbatasan dengan jurang. Oleh karena itu ada net besar di sana, salah satu tujuannya untuk mencegah bola jatuh ke sana. Tapi ya situasinya tidak selalu ideal, ada saja bola yang tak terjaring.

Klub memperkirakan sudah kehilangan 1.000 bola dalam 40 tahun.

"Kebanyakan bolanya jatuh sekitar 100 meter dari bukit, terkadang 200-300 meter lebih jauh. Terkadang ada laga-laga di mana Anda tak kehilangan bola sama sekali atau mungkin satu, lalu ada laga-laga lainnya ketika 10 bola keluar,"

"Sebelum latihan berikutnya, kami harus turun ke bawah dan mencari-cari bola. Cukup menyebalkan memang," kata Alfons Brigger, bek FC Gspon.
Share:

Post a Comment

Designed by OddThemes | Distributed by Blogger Themes